Penyakit Menular Seksual (PMS)
20.22 |
Definisi
Penyakit kelamin adalah penyakit yang penularannya terutama melalui hubungan seksual. Cara hubungan kelamin tidak hanya terbatas secara genital-ginital saja, tetapi dapat juga secara oro-genital, atau ano-genital, sehingga kelainan yang timbul akibat penyakit kelamin ini tidak terbatas hanya pada daerah genital saja, tetapi dapat juga pada daerah – daerah eksternal genital.
Meskipun demikian tidak berarti bahwa semuanya harus melalui hubungan kelamin, tetapi beberapa ada yang dapat juga ditularkan melalui kontak langsung dengan alat – alat, handuk, termometer, dan sebagainya. Selain itu penyakit kelamin ini juga dapat menularkan penyakit nya ini kepada bayi dalam kandungan.
Pada waktu dahulu penyakit kelamin dikenal sebagai Venereal Disease (VD) yang berasal dari kata Venus (dewi cinta), dan yang termasuk dalam Venereal Disease ini, yaitu sifilis, gonore, ulkus mole, limfogranuloma, venereum, dan glanuroloma inguinale.
Ternyata pada akhir – akhir ini ditemukan berbagai penyakit lain yang juga dapat timbul akibat hubungan seksual dan penemuan ini antara lain disebabkan oleh :
1) Perbaikan sarana dan teknik laboratorium
2) Penemuan beberapa jenis penyakit secara epidemi seperti herpes genetalis dan hepatitis B
3) Penemuan penyakit yg ada akibat pada anak dan ibu, juga bahkan dapat menimbulkan kemandulan.
Oleh karena itu istilah VD makin lama makin ditinggalkan dan diperkenalkan istilah Sexually Transmitted Disease (STD) yang berarti penyakit-penyakit yang dapat ditularkan melalui hubungan kelamin, dan yang termasuk penyakit ini adalah kelima penyakit VD tersebut ditambah berbagai penyakit lain yang tidak termasuk VD istilah STD ini telah diindnesiakan menjadi PMS (Penyakit Menular Seksual), ada pula menyebutnya PHS (Penyakit Hubungan Seksual). Sehubungan PMS ini sebagian besar disebabkan oleh infeksi, maka kemudian istilah STD telah diganti menjadi STI (sexually Transmitted Infection).
Penyakit Menular Seksual ini mempunyai beberapa ciri, yaitu :
1) Penularan penyakit tidak selalu harus melalui hubungan kelamin.
2) Penyakit dapat terjadi pada orang – orang yang belum pernah melakukan hubungan kelamin atau orang – orang yang tidak promiskus
3) Sebagian penderita adalah akibat korban keadaan diluar kemampuan mereka, dalam arti mereka sudah berusaha sepenuhnya untuk tidak mendapat penyakit, tetrapi kenyataan masih juga terjangkit.
Epidemiologi
Selama dekade terakhir ini insiden s P.M.S. cukup cepat meningkat di berbagai negara di dunia. Banyak laporan mengenai penyakit ini, tetapi angka – angka yang dilaporakan tidak menggambarkan angka yang sesungguhnya. Hal tersebut disebabkan antra lain oleh :
1) Banyak kasus yang tidak dilaporkan, karena belum ada undang – undang yang mengharuskan melaporkan setiap kasus baru P.M.S. yang ditemukan
2) Bila ada laporan, sistem pelaporan yang berlaku seragam.
3) Fasilitas diagnostik yang ada sekarang ini kurang sempurna sehingga sering kali salah diagnosis dan penanganannya.
4) Banyak kasus yang asimtomatik (tanpa gejala yang khas) terutama penderita wanita
5) Pengontrolan terhadap P.M.S. ini belum berjalan baik.
Secara keseluruhan dapat dilihat bahwa banyak faktor dapat mempengaruhi meningkatnya insidens P.M.S. ini, antara lain :
1) Perubahan demografik secara luarbiasa :
a. Peledakan jumlah penduduk.
b. Pergerakan masyarakat yang bertambah, dengan berbagai alasan, misalnya:
(1) Pekerjaan
(2) Liburan
(3) Pariwisata
(4) Rapat/kongres/seminar dan lain – lain
c. Kemajuan sosila ekonomi, terutama dalam bidang industri menyebabkan lebih banyak kebebasan sosial dan lebih banyak waktu yang terluang.
2) Perubahan sikap dan tindakan akibat perubahan – perubahan demografik diatas, terutama dalam bidang agama dan moral.
3) Kelalaian beberapa negara dalam pemberian pendidikan kesehatan dan pendidikan seks khususnya.
4) Perasaan aman pada penderita karena pemakaian obat anti biotik dan kontrasepsi.
5) Akibat pemakaian obat anti biotik tanpa petunjuk yang sebenarnya, maka timbul resistensi kuman terhadap anti biotik tersebut.
6) Fasilitas kesehatan yang kurang memadai terutama fasilitas laboratorium dan klinik pengobatan.
7) Banyaknya kasus asimtomatik, merasa tidak sakit, tetapi dapat menulari orang lain.
Usaha Penanggulangan dan Penyuluhan
Sampai saat ini, penyakit kelamin tetap merupakan penyakit yang sukar ditanggulangi, karena dalam penanggulangan penyakit kelamin ada beberapa segi yang perlu mendapat perhatian, yaitu :
1) Segi medis
2) Segi epidemiologi
3) Segi sosial, ekonomi dan budaya
4) Secara medis, penanganan P.M.S. secara komprehensif harus mencakup :
a) Diagnosis yang tepat
b) Pengobatan yang efektif
c) Konseling kepada pasien, dal;am rangka memberikan K.I.E. (Komunikasi, Informasi, Edukasi), mengenai penyakitnya, pentingnya mematuhi pengobatan, upaya pencagahan penularan, dan sebagainya
d) Penanganan pasangan seksualnya
Segi – segi lain dalam penanggulangannya P.M.S ini saling berkaitan, sehingga harus dilakukan dengan kerjasam secara lintas sektoral.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar