18/03/2011 17:25 | Info Kesehatan
Liputan6.com, London: Awas, jangan terlalu sering mandi atau berenang. Karena berpotensi terkena kanker kandung kemih. Paling tidak, itulah menurut seorang dokter di Spanyol.
Daily Mail menulis seorang dokter di Centre for Research in Environmental Epidemiology (CREAL) do Castilla la Mancha, Spanyol, Dr. Gemma Castano-Vinyals menyatakan bahwa terlalu banyak mandi atau berenang berpotensi terkena kanker kandung kemih.
Menurut Gemma, potensi berkembangnya kanker kandung kemih itu lantaran senyawa karsinogenik bernama trihalomethanes (THMs), diciptakan sebagai hasil sampingan air yang mengandung klor, yang bisa diserap melalui kulit. Sehingga, orang yang rutin berenang dalam kolam yang mengandung klor atau mandi terlalu sering bisa menempatkan diri mereka dalam risiko terkena kanker.
"Orang-orang yang memiliki banyak uang dan pendidikan yang cukup, lebih mungkin berpikir bahwa mereka mengurangi risiko tercemarnya air dengan minum air dalam botol. Namun di sisi lain, ketika membersihkan diri dengan aktivitas mandi atau berenang dengan waktu lebih lama agar bersih, justru sebenarnya mereka itu sedang meningkatkan risiko paparan THM" kata Gemma.
Meski demikian, Gemma meyakinkan bahwa risiko tambahan mengembangkan kanker kandung kemih karena menyerap THMs relatif kecil. Dia dan koleganya kemudian mencari paparan THMs pada 1.270 orang di Spanyol. Hasilnya ditampilkan secara online dalam BioMed Central. (ANT/BJK/Vin)
Daily Mail menulis seorang dokter di Centre for Research in Environmental Epidemiology (CREAL) do Castilla la Mancha, Spanyol, Dr. Gemma Castano-Vinyals menyatakan bahwa terlalu banyak mandi atau berenang berpotensi terkena kanker kandung kemih.
Menurut Gemma, potensi berkembangnya kanker kandung kemih itu lantaran senyawa karsinogenik bernama trihalomethanes (THMs), diciptakan sebagai hasil sampingan air yang mengandung klor, yang bisa diserap melalui kulit. Sehingga, orang yang rutin berenang dalam kolam yang mengandung klor atau mandi terlalu sering bisa menempatkan diri mereka dalam risiko terkena kanker.
"Orang-orang yang memiliki banyak uang dan pendidikan yang cukup, lebih mungkin berpikir bahwa mereka mengurangi risiko tercemarnya air dengan minum air dalam botol. Namun di sisi lain, ketika membersihkan diri dengan aktivitas mandi atau berenang dengan waktu lebih lama agar bersih, justru sebenarnya mereka itu sedang meningkatkan risiko paparan THM" kata Gemma.
Meski demikian, Gemma meyakinkan bahwa risiko tambahan mengembangkan kanker kandung kemih karena menyerap THMs relatif kecil. Dia dan koleganya kemudian mencari paparan THMs pada 1.270 orang di Spanyol. Hasilnya ditampilkan secara online dalam BioMed Central. (ANT/BJK/Vin)
0 komentar:
Posting Komentar