RSS

Halaman

Kondisi Kerawanan Pangan Nasional

Hasil Survei Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2005 menunjukkan bahwa sepertiga kecamatan di Indonesia yaitu berjumlah 5570 kecamatan mengalami masalah gizi serius. Sedangkan dari hasil pemetaan status nutrisi terkini yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) bekerjasama dengan Badan Pangan Dunia (World Food Programmer/WFP) dan AUSAID di 30 Propinsi di Indonesia, diketahui bahwa persentase gizi buruk masih lebih dari 30%. Tingkat prevalensi malnutrisi tertinggindikecamatan-kecamatan yang berada di wilayah sumatera utara, sumatera barat, sumatera selatanj, jambi, jawa timur, NTB, NTT, dan Kalimantan Barat. Tingkat konsumsi kalori penduduk juga masih kurang yaitu 1700 Kkal/Kapita/Hari, jauh lebih rendah dari standar internasional kebutuhan kalori minimum orang dewasa yakni sebesar 2100 kkal/kapita/hari. Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate/IMR), yang berhubungan erat dengan kasus malnutrisi pada ibu dan anak, juga masih tinggi di sebagian besar daerah di Indonesia. Angka kematian bayi 1079 kabupaten yang tersembar di wilayah jambi, bengkulu, sumatera barat, banten, jawa barat, jawa tengah, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara rata-rata 55 Kematian/1000 kelahiran hidup (Dar, 2006).
Pada tahun 2004, peta rawan pangan (Food Insecurity Atlas) dikelompokkan tiga dimensi ketahanan pangan yaitu ketersediaan pangan, akses terhadap pangan dan penyerapan pangan. Hasil penyusunan tersebut adalah :
1) Kondisi sangat tahan Pangan : Bali;
2) Kondisi cukup tahan pangan hingga sangat tahan pangan : Jawa;
3) Kondisi agak rawan pangan : NTB, NTT, sebagian kecil Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah;
4) Kondisi cukup rawan pangan hingga rawan pangan : Sumatera (Sebagian besar Riau, Jambi, Sumatera Selatan, dan Bengkulu, serta sebagian kecil Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Lampung);
5) Kondisi rawan pangan : sebagian besar Kalimantan Barat;
6) Kondisi agak rawan pangan hingga rawan pangan : sebagian besar Sulawesi Tenggara dan Gorontalo;
7) Kondisi agak rawan pangan hingga sangat rawan pangan : Maluku, Maluku Utara dan Papua (Badan Ketahanan Pangan, 2005).

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS