a. Definisi Industri
Industri adalah bidang mata pencaharian yang menggunakan ketrampilan dan ketekunan kerja (bahasa Inggris: industriious) dan penggunaan alat-alat di bidang pengolahan hasil-hasil bumi dan distribusinya sebagai dasarnya.
Maka industri umumnya dikenal sebagai mata rantai selanjutnya dari usaha-usaha mencukupi kebutuhan (ekonomi) yang berhubungan dengan bumi, yaitu sesudah pertanian, perkebunan, dan pertambangan yang berhubungan erat dengan tanah. Kedudukan industri semakin jauh dari tanah, yang merupakan basis ekonomi, budaya, dan politik (Anonim, 2011)
b. Klasifikasi Industri
1. Jenis / macam-macam industri berdasarkan tempat bahan baku:
· Industri ekstraktif
Industri ekstraktif adalah industri yang bahan baku diambil langsung dari alam sekitar. Contoh : pertanian, perkebunan, perhutanan, perikanan, peternakan, pertambangan, dan lain lain.
· Industri nonekstaktif
Industri nonekstaktif adalah industri yang bahan baku didapat dari tempat lain selain alam sekitar.
· Industri fasilitatif
Industri fasilitatif adalah industri yang produk utamanya adalah berbentuk jasa yang dijual kepada para konsumennya. Contoh: Asuransi, perbankan, transportasi, ekspedisi, dan lain sebagainya.
(Anonim, 2011)
2. Golongan / macam industri berdasarkan besar kecil modal
· Industri padat modal
Merupakan industri yang dibangun dengan modal yang jumlahnya besar untuk kegiatan operasional maupun pembangunannya.
· Industri padat karya
Merupakan industri yang lebih dititik beratkan pada sejumlah besar tenaga kerja atau pekerja dalam pembangunan serta pengoperasiannya (Anonim, 2011).
3. Jenis-jenis / macam industri berdasarkan jumlah tenaga kerja
· Industri rumah tangga
Merupakan industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 1-4 orang.
· Industri kecil
Merupakan industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 5-19 orang.
· Industri sedang atau industri menengah
Merupakan industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja
berjumlah antara 20-99 orang.
· Industri besar
Merupakan industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 100 orang atau lebih (Anonim, 2011).
4. Pembagian / penggolongan industri berdasakan pemilihan lokasi
· Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada pasar (market oriented industry)
Merupakan industri yang didirikan sesuai dengan lokasi potensi target konsumen. Industri jenis ini akan mendekati kantong-kantong di mana konsumen potensial berada. Semakin dekat ke pasar akan semakin menjadi lebih baik.
· Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada tenaga kerja / labor (man power oriented industry)
Merupakan industri yang berada pada lokasi di pusat pemukiman penduduk karena bisanya jenis industri tersebut membutuhkan banyak pekerja / pegawai untuk lebih efektif dan efisien.
· Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada bahan baku (supply oriented industry)
Merupakan jenis industri yang mendekati lokasi di mana bahan baku berada untuk memangkas atau memotong biaya transportasi yang besar (Anonim, 2011).
5. Macam-macam / jenis industri berdasarkan produktifitas perorangan
· Industri primer
Merupakan industri yang barang-barang produksinya bukan hasil olahan langsung atau tanpa diolah terlebih dahulu.
Contohnya adalah hasil produksi pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, dan sebagainya.
Contohnya adalah hasil produksi pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, dan sebagainya.
· Industri sekunder
Merupakan industri yang bahan mentah diolah sehingga menghasilkan barang-barang untuk diolah kembali.
Misalnya adalah pemintalan benang sutra, komponen elektronik, dan sebagainya.
Misalnya adalah pemintalan benang sutra, komponen elektronik, dan sebagainya.
· Industri tersier
Merupakan industri yang produk atau barangnya berupa layanan jasa. Contoh seperti telekomunikasi, transportasi, perawatan kesehatan, dan masih banyak lagi yang lainnya (Anonim, 2011).
6. Berdasarkan SK Menteri Perindustrian No.19/M/I/1986 klasifikasi industri dibagi menjadi:
Ø Industri kimia dasar, misalnya: industri semen, obat-obatan, kertas, pupuk, dsb.
Ø Industri mesin dan logam dasar, misalnya: industri pesawat terbang, kendaraan bermotor, industri tekstil, dsb.
Ø Industri kecil, misalnya: industri roti, kompor minyak, makanan ringan, industri es, minyak goreng curah, dsb.
Aneka industri, misalnya: industri pakaian, industri makanan dan minuman, dsb (Anonim, 2011).
0 komentar:
Posting Komentar