PEMBAHASAN
A. Pendahuluan
Kecoa disebut juga cockroach atau roach. Kata cockroach berasal dari kata Spanyol cuca racha. Kecoa merupakan jenis serangga bersayap yang paling primitif dan merupakan fosil serangga tertua yang pernahditemukan manusia. Pada umumnya kecoa berasal dari daerah tropis, tetapi kini tersebar diseluruh dunia.
B. Klasifikasi
Phyllum : Arthropoda
Class : insecta
Ordo : Blattaria, Dicyoptera, Orthoptera
Family : Blattidae
Species : American, Oriental, German, Broeb Banded
C. Morfologi
Bentuk badannya gepeng, oval dengan antena panjang. Warnanya coklat muda, merah, abu2, hitam. Badannya mengkilap. Kepalanya menunduk ke bawah mulutnya mengarah ke belakang. Antena panjang, bersegmen 2 pasang sayap, yang depan menutupi sayap belakang & melipat seperti kipas, sayap jantan lebih panjang daripada betina. Panjang tubuh 0,6-7,6 cm. Telur terbungkus pada kantung sprt kapsul (ootecha) yg menempel pd perut kecoa betina
Seperti serangga lainnya, kecoa juga mengalami daur hidup. Daur hidup kecoa terdiri dari tiga stadium yaitu telur, nimfa, dan dewasa. Untuk menyelesaikan satu siklus hidupnya, kecoa memerlukan waktu kurang lebih tujuh bulan. Untuk stadium telur, kecoa membutuhkan waktu 30 – 40 hari sampai telur menetas. Telur kecoa diletakkan secara berkelompok.
Kelompok telur kecoa dilindungi oleh selaput keras yang disebut kapsul telur atau ootheca. Satu kapsul telur biasanya berisi 30 telur. Oleh induk kecoa, kapsul telur diletakkan di tempat tersembunyi seperti sudut-sudut dan permukaan sekatan kayu dan dibiarkan sampai menetas.
Namun ada beberapa jenis kecoa yang kapsul telurnya menempel pada ujung abdomen induknya sampai menetas.3 Peletakan kapsul kecoa bisa mencapai 30 – 86 kapsul per kecoa dengan interval 3 – 5 hari. Sebuah kapsul telur yang telah dibuahi oleh kecoa jantan akan menghasilkan nimfa. Nimfa hidup bebas dan bergerak aktif. Nimfa yang baru keluar dari kapsul telur biasanya berwarna putih. Dengan bertambahnya umur, warna ini akan berubah warna menjadi cokelat. Seekor nimfa akan mengalami pergantian kulit beberapa kali sampai nimfa menjadi stadium dewasa. Dengan adanya sayap pada stadium dewasa, maka dapat menjadikan kecoa lebih bebas bergerak dan berpindah tempat.
D. Sifat
· Suka makanan yg kandung karbohidrat
· Suka dlm keadaan mentah, matang, sisa
· Suka makan kertas
· Makanan, buku yang dihinggapi kecoa menjd berbau tdk enak
· Mlm hr cari makan, siang hr sembunyi
E. Habitat
Kecoa menyukai lingkungan yang hangat, lembab, gelap. Kecoa-kecoa tersebut lebih banyak merusak barang-barang dan bahan pangan dari pada menkonsumsinya, serta mengeluarkan bau-bau yang tidak sedap.Kerena itu kecoa senang hidup didapur, kamar mandi, di hotel, restoran,rumah sakit, pasar swalayan, grosir, toko-toko, di dalam kapal terbang, kapal laut, dan sebagainya.Pada dasarnya kecoa makhluk yang omnivora (pemakan hasil ternak dan nabati). Karena itu kecoa senang sekali menemukan makanan yang berpati, yang manis, daging, hasil susu dan produk sayuran. Makanan kecoa meliputi sisa-sisa makanan, kertas, bahan pakaian dan buku-buku termasuk bangkai serangga sendiri.
Disamping tergolong hama perusak di gudang-gudang, kecoa berbahaya bagi kesehatan karena dapat menebarkan bibit penyakit, seperti misal streptococcci, salmonella, dan lain sebagainya yang dapat dipindahkan oleh kecoa kepada manusia dan ternak/binatang. Kerusakan makanan yang diakibatkan serangan kecoa sering besar sekali.
Perkembangbiakan kerajaan kecoa biasanya berasal dari bagian lantai dan dinding yang retak atau pecah, celah-celah atau sambungan kayu. Di belakang atau di bawah rak-rak, lemari es, bak cuci.
Disamping itu, kecoa banyak berkembang biak di bawah alat-alat dapur, dibawah permukaan alat masak, pencuci piring, saluran-saluran air, batang-batang besi pada elevator, digudang-gudang, dan ruangan-ruangan tertutup tempat pembuangan sampah.
Kecoa mencari makan dengan mengotori atau mencemari makanan, mereka juga membawa kuman salmonella dan menyebabkan infeksi makanan.
Badan kecoa biasanya tipis, kurus dan mampu bertangkar dan bersembunyi pada celah dan retakan dinding yang sangat kecil. Suka menghindari diri dari sinar., bergerak hanya pada malam hari, dan jarang nampak siang hari, kecuali bila jumlahnya meningkat luar biasa.
Kecoa mengalami proses metamorposis yang kurang sempurna. Bertandan-tandan gumpalan telur diletakkan dalam kapsul-kapsul berwarna coklat. Nymphe yang tumbuh dan keluar dari telur, sudah mirip sekali dengan yang dewasa, kecuali uukrannya yang kecil, warnanya lebih muda, dan pada stadium pertama tidak ada sayapnya. Semakin lama semakin tumbuh menjadi dewasa setelah mengalami berbagai fase perkembangan.
F. Jenis Kecoa
Sebenarnya jenis kecoa yang sudah diketahui kira-kira ada 3.500 spesies. Namun kecoa yang sering ditemukan di pemukiman di Indonesia adalah jenis kecoa Jerman (Blatella germanica) dan kecoa Amerika (Periplaneta americana). Kedua jenis kecoa inilah yang sering Anda temukan di rumah Anda.
1.Kecoa Jerman (Blatalla germanica)
Kecoa Jerman merupakan jenis yang paling mudah berkembang biak jika dibandingkan dengan jenis kecoa lainnya. Dalam kurun waktu satu tahun, kecoa ini bisa mencapai 4 generasi. Kecoa Jerman mempunyai kebiasaan hidup bergerombol, senang pada tempat yang gelap, hangat (80°C), lembab, dan aman (seperti celah-celah dan retakan). Aktivitasnya mulai pada malam hari dan selalu berada di tempat yang tersembunyi. Makanan yang disukainya adalah daging, sayuran, tepung, gula, dan lemak. Mereka sangat membutuhkan air, sehingga sarangnya selalu berdekatan dengan area basah atau lembab.
Jenis kecoa ini sebenarnya tidak mudah menyebar dari satu gedung ke gedung lainnya, kecuali ikut terbawa oleh barang-barang yang dipindahkan. Kecoa Jerman ini agak sulit diberantas sampai habis, karena perkembangbiakannya yang sangat cepat.
Siklus hidup kecoa Jerman terbagi menjadi tiga bagian, yaitu:
Fase Telur. Telur kecoa dilindungi oleh kantong yang sangat keras yang disebut ootheca atau kapsul yang berwarna coklat kekuningan dengan panjang 6-9 mm. Telur yang terdapat pada setiap kapsul berkisar antara 36-40 butir. Bila terkena insektisida, kapsul ini akan terlepas sehingga jumlah telur yang menetas lebih sedikit. Telur di dalam kapsul akan menetas setelah berumur 28 hari. Sebelumnya, kapsul ini akan dibawa oleh kecoa betina selama beberapa jam sebelum telur menetas. Satu kecoa betina mampu menghasilkan kurang lebih 6 kapsul selama hidupnya. Namun pada kondisi ideal, sepasang kecoa mampu menghasilkan telur sebanyak 35.000 butir per tahun.
Fase Ninfa. Ninfa memerlukan waktu enam minggu sampai enam bulan dengan 5-7 kali ganti kulit sebelum menjadi kecoa dewasa. Ninfa berwarna gelap dengan lurik pucat di sepanjang tubuh bagian depan.
Fase Dewasa. Kecoa Jerman dewasa mempunyai ukuran panjang 12-15 mm dan lebar 4-5 mm, berwarna coklat muda kekuningan. Warna kecoa betina sedikit lebih gelap bila dibandingkan kecoa jantan. Pada bagian kepala terdapat dua garis berwarna gelap. Sayap kecoa jantan panjangnya sama dengan panjang badan, sedangkan kecoa betina mempunyai sayap yang sedikit lebih panjang dari tubuhnya. Umur kecoa dewasa ini bisa mencapai 200 hari.
2.Kecoa Amerika ( Periplaneta americana )
Jenis kecoa ini tidak bersarang di dalam rumah. Anda akan banyak menjumpainya di saluran air kotor, bak kontrol, dan kadang-kadang juga tempat sampah. Kecoa Amerika bersifat omnivora (pemakan segala), mereka akan “beroperasi” di rumah pada malam hari untuk mencari makan. Biasanya daerah sasarannya adalah dapur, ruang makan, gudang, dan tempat pembuangan sisa-sisa makanan. Kecoa ini dapat bertahan hidup selama 2-3 bulan tanpa makan dan 1 bulan tanpa air.
Siklus hidup kecoa Amerika juga terdiri dari tiga fase, yaitu:
Fase Telur. Telur kecoa Amerika juga terbungkus dalam kapsul yang berwarna coklat kemerahan. Panjang kapsul berkisar antara 8-10 mm. Setiap kapsul ini mengandung 16 butir telur yang akan menetas pada umur 2 bulan.
Fase Ninfa. Ninfa kecoa Amerika untuk menjadi dewasa memerlukan waktu 6-12 bulan dengan 13 kali ganti kulit. Bentuk ninfa dengan kecoa dewasa sangat mirip, hanya ninfa tidak mempunyai sayap.
Fase Dewasa. Ukuran tubuh kecoa Amerika mempunyai panjang 35-40 mm dengan lebar 13-15mm. Berwarna coklat muda dengan sayap kemerahan dan mengkilap. Mempunyai tanda kuning pada bagian kepala yang menyerupai angka 8. Kebalikan dengan kecoa Jerman, kecoa Amerika betina memiliki sayap sepanjang tubuhnya, sedangkan kecoa jantan memiliki sayap lebih panjang dari tubuhnya. Kecoa jenis ini dapat bertahan hidup selama 1-2 tahun.
3. Kecoa Berselendang Coklat (Supella supellectillium)
Kecoa ini menyerupai kecoa Jerman, dengan ukuran sedikit lebih kecil, Ukurannya 10-14 mm dan mempunyai belang menguning dan coklat tetapi tidak memiliki 2 strip gelap. Pada syapnya terdapat dua pita coklat kekuningan melintang pada punggungnya. Dengan warna hitam sampai kuning emas. Jenis kecoa ini senang bersembunyi di lemari dan tempat-tempat yang tinggi letaknya, laci dan rak-rak. Kapsul telur mengandung minimum 18 telur yang dilekatkan di sekitar bak cuci bagian bawah, meja, dan peralatan rumah tangga lain. Yang dewasa sangat “giras”, aktif dan mudah atau suka terbang. Perkembangan menjadi dewasa betina sekitar 161 hari. Kecoa jantan memiliki sayap yang berkembang penuh dengan warna lebih terang dari yang betina. Yang betina sayapnya pendek tidak berkembang.
4. Kecoa Orientalis (Blatta orientalis)
Kecoa orientalis termasuk jenis kecoa rumah yang paling jorok. Bentuknya oval, hitam mengkilat atau coklat gelap, dengan panjang sekitar 25 mm memiliki siklus hidup seperti kecoa Amerika. Umumnya ditemukan pada daerah bertemperatur dingin.
Yang jantan memiliki sayap yang pendek, tetapi penuh perkembangannya. Perkembangan jenis kecoa tersebut ke seluruh dunia melalui alat transportasi perdagangan yang berasal dari Asia, seperti kapal laut dan kapal terbang.
Yang jantan bersayap penuh, sedang yang betina bersayap kecil (rediment). Kandung telur ukurannya 10-12 mm dan berisi 16-18 telur .
5. Kecoa Australia (Periplaneta australasiae)
Kecoa Australia ada di sebagian besar area subtropis dan tropis. Kapsul telur dan juga bentuk nymphenya mirip dengan kecoa Amerika hanya bentuk dewasanya memiliki ukuran yang lebih kecil, yaitu dengan panjang antara 2,5-3,2 cm, lebih gelap warnanya, dengan batas pada pinggir-pinggir toraknya (dadanya berwarna kuning). Kandung telur berisi sekitar 22-24 telur.
G. Penyebaran
· Kecoa memanfaatkan sayapnya untuk terbang dari satu daerah ke daerah lainnya.
· Terbawa oleh jasa transportasi pengangkutan berpindah ke tempat lain
H. Penyakit yang Disebabkan
· Alergi à dermatitis : merah, bengkak, iritasi
· Penyakit yang berhubungan dengan usus, diare, disentri, penyakit demam tipus dan kolera
· lepra
· penyakit disebabkan kuman virus seperti poliomyeitis
I. Transmisi Penularan Penyakit
Vektor yang paling sering dijumpai di atas kapal adalah kecoa. Pada umumnya kecoa merupakan binatang malam. Pada siang hari mereka bersembunyi di dalam lubang atau celahcelah tersembunyi. Kecoa yang menjadi permasalahan dalam kesehatan manusia adalah kecoa yang hidup dari sisa hewan yang mati. Aktivitas kecoa kebanyakan adalah berkeliaran di dalam ruangan melewati dinding, pipa-pipa atau tempat sanitasi. Kecoa dapat mengeluarkan zat yang baunya tidak sedap sehingga kita dapat mendeteksi tempat hidupnya. Jika dilihat dari kebiasaan dan tempat hidupnya, sangat mungkin kecoa dapat menularkan penyakit pada manusia. Kuman penyakit yang menempel pada tubuhnya yang dibawa dari tempat-tempat yang kotor akan tertinggal atau menempel di tempat yang dia hinggapi. Meskipun hanya sedikit bukti yang menunjukan kaitan kecoa dengan penyakit tertentu, telah diteliti bahwa kecoa membawa beberapa mikroorganisme parasit, antara lain kuman Salmonella typhimurium, Entamoeba histolytica serta poliomyelitis virus5 yaitu, kuman penyebab penyakit demam typhoid atau typhus, kuman penyebab diare serta virus penyebab polio. Selain itu diketahui juga bahwa kecoa juga merupakan pembawa kuman Streptococcus dan lain-lain sehingga kecoa juga dikenal sebagai serangga penular penyakit Disentri, Diare, Cholera, dan virus Hepatitis A. Karena alasan inilah, maka kecoa perlu dikendalikan populasinya.
J. Pengendalian kecoa
a. Pengendalian secara kimia
Biasanya penyemprotan dilakukan dengan insektisida Baygon atau Salfac, menggunakan alat penyemprot manual atau penyemprot yang dilengkapi dengan motor. Tepung racun juga efektif bila ditiupkan ke dalam ruang-ruang persembunyian kecoa. Kecoa membersihkan antena dan badannya dengan mulutnya, sehingga adanya racun di antena dan badan akan dapat meracuni kecoa. Debu udara (dust ) yang mengandung 0,1 % pyrethrians dan 10% piperonyl butoxide sangat manjur bagi seluruh jenis kecoa. Kadang-kadang hal itu manjur samoai sekitar 60 hari.
Disamping itu silika aerogel dengan powder yang sangat higroskopis, dapat disembur ke dalam ruangan atau daerah yang sangat terbatas. Karena daya kerjanya menyerap air, teoung tersebut harus dijaga selalu kering. Air yang ada dalam badan kecoa diisap keluar, dan akibatnya kecoa mati kekeringan.
Fumigasi dengan methil bromida masih banyak digunakan (di beberapa negara metil bromida telah dilarang penggunaannya) bila kondisi meningkat dan infestasi sudah sangat berat. Suhu panas juga telah banyak digunakan untuk membasmi kecoa yaitu dengan suhu 54oC atau lebih tinggi untuk jangka waktu 24 jam dianggap cukup.
b. Pengendalian secara fisik
Dapat dilakukan dengan cara menyiramkan air panas pada kapsul-kapsul telur kecoa sehingga kapsul-kapsul itu tidak sampai menetas. masuknya kecoa ke bangunan dapat dikurangi dengan penutupan lubang pada bingkai pintu dan lantai, bukaan saluran, pipa selokan dan air, air minum dan kabel listrik perlu juga ditutup
c. Pengendalian secara biologi
Memanfaatkan predator alami dari kecoa yaitu wasps dari famili evanidae yang memakan telur kecoa, sedangkan yang memakan nimfa dan dewasa famili ampulicidae.
K. Pencegahan Kecoa
a. Manipulasi Lingkungan
· Membersihkan lantai dan saluran air kotor secara teratur.
· Tidak membiarkan sampah berceceran. Sampah dibuang pada tempat sampah tertutup.
· Alat makan, minum dan dapur yang telah digunakan segera dicuci, tidak dibiarkan dalam keadaan kotor.
· Bahan makanan agar disimpan pada tempat yang tertutup.
b. Modifikasi Lingkungan
· Melakukan penumpukan barang secara teratur.
· Barang-barang bekas seperti kaleng, botol, kardus bekas agar disingkirkan.
· Retakan pada dinding atau celah pada meja agar ditutup
DAFTAR PUSTAKA
Azrul, Azwar. 1990. Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Mutiara Sumber Widya
Adong, Iskandar. 1989. Pemberantasan Serangga dan Binatang Penggangu. Jakarta: DepKes RI
http://www.depkes.go.id/downloads/Pengendalian%20Kecoa.pdf diakses tanggal 10 februari 2011
http://www.keratonalam.com/2009/03/kecoa.html diakses tanggal 10 februari 2011
http://logindo.com/admin/articles/kecoa.pdf diakses tanggal 10 februari 2011
0 komentar:
Posting Komentar