RSS

Halaman

Heat Stroke

Pernah mengalami suhu panas tubuh yang sangat tinggi??
Heat Stroke merupakan suatu kondisi dimana suhu tubuh dapat mencapai 40 derajat C. Heat Stroke dapat terjadi karena terpapar suhu lingkungan yang sangat tinggi atau terjadi akibat aktivitas tubuh yang dapat menyebabkan meningkatnya suhu tubuh.
Suhu tubuh yang sangat tinggi dapat berakibat fatal dan bahkan dapat mengakibatkan kematian akibat pecahnya pembuluh darah dan disfungsi organ akibat suhu tubuh yang sangat tinggi sedangkan tubuh tudak dapat beradaptasi.

Tanda dan Gejala

  • Suhu tubuh mengalami kenaikan hingga mencapai >40 derajat C.
  • Tidak berkeringat. Jika Heat stroke disebabkan karena paparan suhu lingkungan maka kulit terasa panas dan kering saat disentuh. Namun jika disebabkan karena aktivitas tubuh yang berlebih maka tubuh akan terasa lembab.
  • Kemerahan pada tubuh seiring dengan kenaikan suhu tubuh.
  • Nafas menjadi cepat dan terasa berat.
  • Denyut jantung semakin cepat.
  • Sakit kepala yang sangat hebat.
  • Terjadinya kontraksi saraf yang terkendali, misalnya: kejang-kejang, tidak sadar, halusinasi, 
  • Terjadi kram otot, dapat menyebabkan kelumpuhan.
Penyebab
 
Heat stroke merupakan gabungan dari dua kondisi serius yang berhubungan dengan suhu, yang tidak segera mendapat tidak lanjut.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Penyimpangan NII

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti sejarah Darul Islam/Negara Islam Indonesia (NII) Sholahudin berpendapat, sebenarnya berita mengenai NII belakangan ini tak terlalu penting namun cukup menarik bagi masyarakat. Eksploitasi pemberitaan mengenai NII dinilai berlebihan. Namun demikian, Sholahudin menegaskan bahwa masyarakat memang harus waspada terhadap NII.
Ini menjadi penting untuk masyarakat memahami cara mereka merekrut, ajaran dan idiom yang sering mereka tanyakan. Masyarakat ini kan khawatir, cemas karena masih buta dengan gerakan ini. Harus diperjelas
"Ini menjadi penting untuk masyarakat memahami cara mereka merekrut, ajaran dan idiom yang sering mereka tanyakan. Masyarakat ini kan khawatir, cemas karena masih buta dengan gerakan ini. Harus diperjelas," katanya di Warung Daun Cikini, Sabtu (30/4/2011).
Sholahudin yang memang melakukan penelitian khusus tentang DI/NII ini menegaskan bahwa gerakan yang dilakukan NII memang berupa penipuan terhadap para korbannya. Mereka juga meminta para korbannya untuk tidak mengakui keluarga dan memberikan harta benda mereka kepada pimpinannya dengan memanipulasi ajaran Islam.
"Melakukan penipuan iya. Pandangan mereka itu kan syarat sah adalah bergabung dengan kelompok mereka karena bagi mereka, merekalah representasi kelompok Islam. Mereka juga anggap di luar mereka itu kafir, jadi darah dan harta di luar mereka itu halal," tambahnya.
Pengamat intelijen Wawan H Purwanto juga mencatat pola penjangkauan NII yang sangat rapi. Penjangkauan dilakukan NII seperti multilevel marketing (MLM), yaitu pemasaran lewat mulut. Setiap dua orang kader NII diharapkan bisa menjangkau 1 orang baru. Mereka juga menetapkan target penjangkauan 7 orang per minggu dan penghimpunan dana Rp 6-7 jt per bulan.
"Modelnya melakukan pendekatan, hipnotis, bicara dari hati ke hati, dibawa ke tempat sesuatu, dibaiat, diajak untuk memahami amanu (iman), hijrah dan jihad. Tiga prinsip ini yang utama. Maka, kalau ada yang split personality, mereka-mereka itu yang mudah diajak," tandasnya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Behel bikin keren???

Sebagai generasi muda tentunya sudahsangat dekat dan akrab dengan istilah "kawat gigi" atau yang biasa disebut dengan behel. Aksesoris gigi ini sekarang sudah menjadi trend baik di kalangan anak muda maupun orang dewasa. Tidak cuma artis yang bisa pake behel, siapapun pasti bisa, asal dia tajir....

Kenapa harus tajir?????
Paling gak jika kita memutuskan untuk pakai behel, harus rela mengeluarkan uang terus-menerus untuk biaya perawatan gigi yang bisa menghabiskan jutaan rupiah.

Sebenarnya behel pada dasarnya tidak untuk fashion atau trend, namun lebih ditekankan pada pencegahan penyakit atau pengobatan, ingat tidak tentang kontak lens??? yang awalnya digunakan sebagai pengganti kacamata malah justru menjadi trend mata yang warna-warni.... Nah, nasib yang sama juga dialami oleh si "Behel" ini.... Namun memang tidak banyak orang yang mau pakai behel karena selain biayanya yang sangat mahal, juga rasanya aneh untuk beraktifitas.
Menurut dokter gigi dari Fakultas kedokteran gigi Universitas Indonesia, masyarakat pada umumnya lebih menyukai perawatan wajah daripada perawatan gigi dan mulut, padahal resiko yang diakibatkan lebih banyak disebabkan oleh gangguan pada gigi dan mulut.
Selama ini perawatan gigi hanya terbatas pada pembersihan plak, penambalan, dan pencabutan gigi saja, sedangkan untuk perhatian kepada susunan gigi tidak begitu dipentingkan. Padahal harus kita tahu bahwa susunan gigi yang tidak bagus bisa menyebabkan beberapa gangguan penyakit yang bisa lebih parah, yang juga mengakibatkan gigi berlubang, gigi rapuh, ompong, dsb. Meskipun atas dasar kebutuhan gigi masih bisa digunakan sesuai dengan fungsinya, seperti mengunyah, menggigit, makan, namun tetap saja gigi memiliki potensi yang jauh lebih besar untuk terserang berbagai macam penyakit.
Gejala yang paling dapat diidentifikasi adalah adanya bau mulut, dan gangguan gusi, serta syaraf-syaraf pada gusi yang sering sensitif.
Oleh sebab itu, kawat gigi diperuntukkan untuk menangani masalah gigi, dengan membantu merapikan susunan gigi.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Rahasia Kekuatan yang tersimpan dari Teh


VIVAnews - Anda peminum teh? Lanjutkan kebiasaan minum teh itu. Sebab, menurut penelitian baru di Norwegia menyebutkan kandungan zat yang ada dalam teh berhubungan dengan kemampuan kognitif di usia senja.

Penelitian itu melibatkan 2031 partisipan di mana 55% partisipannya adalah perempuan berusia antara 70-74 tahun. Para partisipan menjalani serangkaian tes kognitif.

Dalam catatan studinya, Dr Catherine Hood mengemukakan temuan utama dari tes tersebut adalahnya, peningkatan zat flavonoid semakin memperbaiki hasil tes kognitif pada para responden.

Zat flavonoid adalah zat yang terkandung dalam tanaman yang bersifat antioksidan. Zat ini juga dikenal sebagai zat yang memiliki manfaat bagi kesehatan seperti meningkatkan kesehatan jantung dan mengurangi resiko stroke.

Studi itu juga menemukan bahwa teh yang kaya akan flavonoid meningkatkan kemampuan kognitif responden dalam serangkaian tes tersebut. Responden diharuskan meminum teh dengan dosis empat cangkir sehari.

Peneliti juga menemukan bahwa efek daun teh lebih berkhasiat dibandingkan teh dalam bentuk herbal.

"Dalam penelitian kami, konsumsi teh dapat meningkatkan kesigapan, kecepatan reaksi, dan daya ingat," kata Hood.

Dalam kesimpulannya, studi itu menunjukkan adanya hubungan positif antara empat cangkir teh dengan kemampuan kognitif para lanjut usia.
• VIVAnews

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Sekilas Tentang Industri

Definisi Industri
       Industri adalah bidang mata pencaharian yang menggunakan ketrampilan dan ketekunan kerja (bahasa Inggris: industriious) dan penggunaan alat-alat di bidang pengolahan hasil-hasil bumi dan distribusinya sebagai dasarnya.
       Maka industri umumnya dikenal sebagai mata rantai selanjutnya dari usaha-usaha mencukupi kebutuhan (ekonomi) yang berhubungan dengan bumi, yaitu sesudah pertanian, perkebunan, dan pertambangan yang berhubungan erat dengan tanah. Kedudukan industri semakin jauh dari tanah, yang merupakan basis ekonomi, budaya, dan politik (Anonim, 2011)

Klasifikasi Industri
1.          Jenis / macam-macam industri berdasarkan tempat bahan baku:
·  Industri ekstraktif
               Industri ekstraktif adalah industri yang bahan baku diambil langsung dari alam sekitar. Contoh : pertanian, perkebunan, perhutanan, perikanan, peternakan, pertambangan, dan lain lain.
·  Industri nonekstaktif
               Industri nonekstaktif adalah industri yang bahan baku didapat dari tempat lain selain alam sekitar.
·  Industri fasilitatif
               Industri fasilitatif adalah industri yang produk utamanya adalah berbentuk jasa yang dijual kepada para konsumennya. Contoh: Asuransi, perbankan, transportasi, ekspedisi, dan lain sebagainya.
(Anonim, 2011)

2.         Golongan / macam industri berdasarkan besar kecil modal
·  Industri padat modal
               Merupakan industri yang dibangun dengan modal yang jumlahnya besar untuk kegiatan operasional maupun pembangunannya.
·  Industri padat karya
               Merupakan industri yang lebih dititik beratkan pada sejumlah besar tenaga kerja atau pekerja dalam pembangunan serta pengoperasiannya (Anonim, 2011).

3.         Jenis-jenis / macam industri berdasarkan jumlah tenaga kerja
·  Industri rumah tangga
               Merupakan industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 1-4 orang.
·  Industri kecil
               Merupakan industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 5-19 orang.
·  Industri sedang atau industri menengah
                        Merupakan industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja
berjumlah antara 20-99 orang.
·  Industri besar
               Merupakan industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 100 orang atau lebih (Anonim, 2011).

4.         Pembagian / penggolongan industri berdasakan pemilihan lokasi
·  Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada pasar (market oriented industry)
Merupakan industri yang didirikan sesuai dengan lokasi potensi target konsumen. Industri jenis ini akan mendekati kantong-kantong di mana konsumen potensial berada. Semakin dekat ke pasar akan semakin menjadi lebih baik.
·  Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada tenaga kerja / labor (man power oriented industry)
Merupakan industri yang berada pada lokasi di pusat pemukiman penduduk karena bisanya jenis industri tersebut membutuhkan banyak pekerja / pegawai untuk lebih efektif dan efisien.
·  Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada bahan baku (supply oriented industry)
Merupakan jenis industri yang mendekati lokasi di mana bahan baku berada untuk memangkas atau memotong biaya transportasi yang besar (Anonim, 2011).

5.         Macam-macam / jenis industri berdasarkan produktifitas perorangan
·  Industri primer
Merupakan industri yang barang-barang produksinya bukan hasil olahan langsung atau tanpa diolah terlebih dahulu.
Contohnya adalah hasil produksi pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, dan sebagainya.
·  Industri sekunder
Merupakan industri yang bahan mentah diolah sehingga menghasilkan barang-barang untuk diolah kembali.
Misalnya adalah pemintalan benang sutra, komponen elektronik, dan sebagainya.
·  Industri tersier
Merupakan industri yang produk atau barangnya berupa layanan jasa. Contoh seperti telekomunikasi, transportasi, perawatan kesehatan, dan masih banyak lagi yang lainnya (Anonim, 2011).

6.         Berdasarkan SK Menteri Perindustrian No.19/M/I/1986 klasifikasi industri dibagi menjadi:
Ø      Industri kimia dasar, misalnya: industri semen, obat-obatan, kertas, pupuk, dsb.
Ø      Industri mesin dan logam dasar, misalnya: industri pesawat terbang, kendaraan bermotor, industri tekstil, dsb.
Ø      Industri kecil, misalnya: industri roti, kompor minyak, makanan ringan, industri es, minyak goreng curah, dsb.
Aneka industri, misalnya: industri pakaian, industri makanan dan minuman, dsb (Anonim, 2011).

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Identifikasi Hazard Kimia

Hazard Kimia
Bahan kimia dalam bentuk tunggal atau campuran yang berdasarkan sifat kimia atau fisika dan atau toksikologi berbahaya terhadap tenaga kerja, instalasi dan lingkungan. 
a.    Jalan Masuk
Jalan masuk bahan kimia ke dalam tubuh manusia melalui beberapa cara, yaitu melalui (Anonim, 2008):
1)             Pernapasan (inhalation)
2)             Kulit (skin absorption)
3)             Tertelan (ingestion)

b.    Akibat Bahan Kimia
Berikut ini adalah akibat atau dampak bahaya dari bahan kimia (Anonim, 2008):
1)  Korosi
Bahan kimia yang bersifat korosif menyebabkan kerusakan pada permukaan tempat dimana terjadi kontak. Kulit, mata dan sistem pencernaan adalah bagain tubuh yang paling umum terkena. Contohnya antara lain konsentrat asam dan basa, fosfor.

2)  Iritasi
Iritasi menyebabkan peradangan pada permukaan di tempat kontak. Iritasi kulit bisa menyebabkan reaksi seperti eksim atau dermatitis. Iritasi pada alat-alat pernapasan yang hebat dapat menyebabkan sesak napas, peradangan dan oedema ( bengkak ), Contoh :
a)     Kulit : asam, basa,pelarut, minyak .
b)     Pernapasan: aldehydes, alkaline dusts, amonia, nitrogen dioxide, phosgene, chlorine ,bromine, ozone

3)  Reaksi Alergi
Bahan kimia alergen atau sensitizers dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit atau organ pernapasan. Contoh:
a)     Kulit: colophony (rosin), formaldehyde, logam seperti chromium atau nickel, epoxy hardeners, turpentine.
b)     Pernapasan: isocyanates, fibre-reactive dyes, formaldehyde, nickel.

4)  Asfiksiasi
Asfiksian yang sederhana adalah inert gas yang mengencerkan atmosfer yang ada, misalnya pada kapal, silo, atau tambang bawah tanah. Konsentrasi oksigen pada udara normal tidak boleh kurang dari 19,5% volume udara. Asfiksian kimia mencegah transport oksigen dan oksigenasi normal pada darah atau mencegah oksigenasi normal pada kulit. Contoh:
a)     Asfiksian sederhana: methane, ethane, hydrogen, helium
b)     Asfiksian kimia: carbon monoxide, nitrobenzene, hydrogen cyanide, hidrogen sulphide

5)  Kanker
Karsinogen pada manusia adalah bahan kimia yang secara jelas telah terbukti pada manusia. Kemungkinan karsinogen pada manusia adalah bahan kimia yang secara jelas sudah terbukti menyebabkan kanker pada hewan. Contoh :
a)     Terbukti karsinogen pada manusia: benzene (leukaemia); vinylchloride (liver angiosarcoma); 2-naphthylamine, benzidine (kanker kandung kemih); asbestos (kanker paru-paru, mesothelioma);
b)     Kemungkinan karsinogen pada manusia: formaldehyde, carbon tetrachloride, dichromates, beryllium

6)  Efek Reproduksi
Bahan-bahan beracun mempengaruhi fungsi reproduksi dan seksual dari seorang manusia. Perkembangan bahan-bahan racun adalah faktor yang dapat memberikan pengaruh negatif pada keturunan orang yang terpapar, misalnya aborsi spontan. Contoh: Manganese, carbondisulphide, monomethyl dan ethyl ethers dari ethylene glycol, mercury. Organic mercury compounds, carbonmonoxide, lead, thalidomide,  dan pelarut.

7)  Racun Sistemik
Racun sistemik adalah agen-agen yang menyebabkan luka pada organ atau sistem tubuh. Contoh :
a)     Otak : pelarut, lead,mercury, dan manganese
b)     Sistem syaraf peripheral : n-hexane, lead, arsenic, dan carbon disulphide
c)     Sistem pembentukan darah : benzene dan ethylene glycol ethers
d)     Ginjal : cadmium, lead, mercury, dan chlorinated hydrocarbons
e)     Paru-paru : silica,asbestos, dan debu batubara (pneumoconiosis) 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Stressor Sebagai Hazard Psikologi

Stressor dan Hubungannya dengan Spesifikasi Pekerjaan
Stresor sering kali berhubungan langsung dengan sistem tugas, volume pekerjaan, lingkungan kerja, atau sebagai akibat ketidak harmonisan hubungan dengan individu lain ditempat kerja dan faktor-faktor budaya organisasi tempat kerja, beberapa stresor juga berhubungan pada identifikasi peranan seseorang diorganisasi tempat kerja (Ridwan Harrianto, 2010).
SISTEM TUGAS
Terdapat beberapa macam sistem tugas yang menjadi stresor, yaitu :
1.    Kerja lembur. Menurut beberapa penelitian, kerja lembur yang terlalu sering, apalagi bila jumlah jam kerja menjadi berlebihan, ternyata tidak hanya mengurangi kuantitas dan kualitas kerja, tetapi juga sering meningkatkan jumlah absensi dengan alasan sakit atau kecelakaan kerja. Hal ini biasanya terjadi pada pekerja di industripengalengan buah biasanya banyak berhubungan dengan musim buah.
2.    Tugas kerja malam. Kerja malam merupakan tugas yang berat bagi pekerja, dan sering mengakibatkan timbulnya gangguan fisik akibat kurang tidur serta perubahan tingkah laku yang dapat mendorong individu untuk penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan terlarang serta perubahan kebiasaan makan. Pekerjaan yang memiliki stresor tersebut. Misalnya : Polisi, perawat, satpam, anggota pemadam kebakaran, dan pekerja di industri jasa (hotel, transportasi, dan lain-lain).
3.    Kecepatan mesin. Kecepatan kerja yang hanya berdasarkan pada kapasitas kecepatan mesin, sangat menguras energi fisik dan psikologis pekerja karena harus terpaku untuk menyesuaikan kecepatan mesin, ban berjalan, atau proses produksi sehingga pekerja tidak mungkin meninggalkan tempatnya sedetik pun tanpa digantikan atau ditolong temannya. Hal itu terjadi pada pekerja ditempat produknya dikontrol oleh mesin-mesin yang berkecepatan tinggi, atau produksi produk berdasarkan jadwal yang ketat.
4.    Gerakan tangan yang berulang secara monoton. Pekerjaan-pekerjaan yang harus dilaksanakan dengan menggerakkan anggota badan secara berulang dan monoton, terkadang juga disertai posisi kerja yang janggal, atau sambil membawa atau menahan beban sering kali sangat memberatkan pekerja. Hal ini biasanya terjadi pada pekerjaan di industri penggergajian kayu, pengemasan, pemilihan, dan perakitan yang menggunakan ban berjalan.
5.    Kekangan. Kekangan menyebabkan tidak adanya kebebasan bekerja, misalnya thapan pekerjaan yang mempunyai jadwal tugas yang ketat dan mendetail. Pekerjaan yang memiliki stesor tersebut, misalnya pemeliharaan/perawatan/ pengujian mesin kapal terbang yang harus bekerja berdasarkan “checklist” yang ketat, pekerjaan mencocokkan/memasang/merakit elemen-elemen jadi bangunan rumah atau mesin, dan pekerjaan akunting.
6.    Komunikasi yang menjemukan atau membebankan. Pekerjaan yang memerlukan kontak yang memberatkan karena harus bernegosiasi untuk perihal yang sulit diterima atau tidak selaras dengan kehendak lawan bicara. Pekerjaan yang memiliki stresor tersebut, misalnya manajer perusahaan, personil promosi obat-obatan
(Ridwan Harrianto, 2010).

VOLUME PEKERJAAN
Volume kerja juga dapat menjadi stresor, yaitu :
1.    Volume pekerjaan yang berlebihan. Volume pekerjaan yang terlalu banyak dan dibatasi oleh waktu, antara lain :
a.    Pekerjaan yang dilakukan dengan tergesa-gesa karena waktu yang terbatas, misalnya costumer service yang harus melanyani pelanggan dengan antrian panjang untuk menunggu pelayanan, sekretaris dengan tugas yang bertumpuk.
b.    Permintaan untuk pengambilan keputusan yang rumit, misalnya petugas kendali mutu atau pekerjaan yang membutuhkan banyak masukan informasi.
(Ridwan Harrianto, 2010).
2.    Volume pekerjaan yang sangat kurang. Volume pekerjaan yang sangat kurang menyebabkan kurangnya rangsangan untuk bekerja, kurangnya variasi, tidak ada kreatifitas atau tuntutan untuk mengatasi masalah. Termasuk jenis pekerjaan misalnya :
a.    Tuntutan pekerjaan yang yang memerlukan perhatian penuh tetapi kurang rangsangan untuk bekerja. Pekerja harus tetap waspada dan harus selalu siap bereaksi bila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, walaupun keadaan tersebut jarang sekali terjadi, seperti tugas pengawasan mesin dan peralatan yang digunakan secara reguler, tugas menjaga pintu kereta api, dan sebagainya.
b.    Pekerjaan yang menuntut kejelian, biasanya membutuhkan konsentrasi, perasaan, dan pengelihatan yang intens.
c.    Tidak diberi tugas karena atasan pilih kasih atau kemampuan pekerja kalah bersaing dengan yang lain.
(Ridwan Harrianto, 2010).

TANGGUNG JAWAB
Tanggung jawab untuk keselamatan dan kesejahtraan diri sendiri mencakup tanggung jawab untuk bekerja dengan aman merupakan faktor stres psikis pada pekerja karena harus selalu bekerja dengan hati-hati agar tidak membahayakan orang disekitarnya atau pun membahayakan dirinya sendiri. Pekerjaan dengan stressor semacam ini, misalnya operator mesin derek, pekerja yang menangani bahan-bahan kimia yang berbahaya atau mudah meledak, dan pilot. Tanggung jawab pekerjaan terhadap kesejahtraan masyarakat misalnyapekerja disektor kesehatan, pendidikan dan kesejahtraan lainnya. Tanggung jawab terhadap organisasi tempat kerja misalnya tanggung jawab terhadap peralatan dan bahan-bahan kerja yang bernilai tinggi (Ridwan Harrianto, 2010).

KONDISI FISIK atau LINGKUNGAN KERJA
Adanya ancaman terpajan kondisi fisik tempat kerja yang kurang menyenangkan atau kontak dengan bahan-bahan beracun, misalnya :
1.    Bekerja pada tempat yang sunyi/terpencil, sperti pekerjaan yang membuttuhkan kesendirian dan tak memiliki kesempatan untuk berkomunikasi dengan orang lain atau pekerjaan pada situasi yang sulit atau terncam bahaya sehinggga tak memungkinkan pekerja untuk mencari pertolongan dari teman kerja atau siapapun, misalnya tugas pengawasan atau penjagaan yaitu penjaga mercusuar, tugas jaga malam, operator telegraf, pekerjaan yang tidak mengharuskan untuk kontak langsung dengan langganan, atau konsumen.
2.    Tempat kerja yang jauh atau sulit dijangkau.
3.    Pajanan ditempat kerja. pajanan ditempat kerja umumnya dalam bentuk pajanan fisik dan kimiawi, sperti suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah, tempat kerja yang sempit dan berdeesakan, ventilasi buruk, penerangan yang kurang baik, vibrasi, masalah-masalah ergonomi, tempat kerja yang bising, bau yang tidak sedap, debu kerja, dan substansi kimia yang berbahaya
(Ridwan Harrianto, 2010).
.
            ORGANISASI TEMPAT KERJA
1.    Perubahan
Perubahan yang terjadi ditempat kerja merupakan salah satu penyebab utama dari stres. Perubahan sering kali berarti terjadi suatu kehilangan, seperti diberlakukannya teknik baru ditempat kerja, penggantian supervisor, restrukturisasi organisasi, pemberian tugas baru yang sukar dilaksanakan, pindah bagian, atau dibebastugaskan sebagai pimpinan.
2.    Manajemen yang otokratis
Pada perusahaan dengan manajemen yang otokratis, biasanya komunikasi atasan dan bawahan tidak berjalan dengan baik. Sering kali para pekerja dibebankan oleh dua perasaan yang berlawanan sehingga mendorong timbulnya stres. Perasaan tersebut biasanya timbul bila para pekerja mengerti apa yang mereka harus perbuat, padahal kenyataannya hal itu tak dapat dilaksanakan.
Komunikasi yang buruk juga biasanya mencetuskan timbulnya perasaan ketidakpuasan, kuranganya penghargaan, konflik pada rantai komando, atau konflik perbedaan tuntutan para pekerja pada manajemen dapat menimbulkan konflik dengan teman sekerja. Perasaan ketidakpuasan tersebut juga timbul bila pekerja harus mengerjakan perintah yang tak disukainya atau bila perintah tidak tercantum dalam deskripsi pekerjaan, kurangnya dukungan dana atau fasilitas lainnya dari manajemen guna menyelesaikan tugas, atau tidak diberikannya kekuasaan untuk memutuskan masalah dalam menyelesaikan tugas, yang merupakan stresor psikologis yang penting.
3.    Pengembangan karir
Ancaman dipecat, diturunkan pangkat, dipensiunkan lebih dini karena sakit, ada hambatan untuk promosi, atau mendapat promosi untuk pekerjaan yang kurang dikuasai, dapat menimbulkan kecemasan yang hebat.
(Ridwan Harrianto, 2010).

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Identifikasi hazard Psikologi

A.   Hazard Psikologi
Setiap aktivitas normal akan membeuahkan stress, dan stress tak dapat dihindari. Stress hanya dapat ditoleransi dalam waktu yang terbatas. Oleh karena tidak ada dua individu yang benar-benar identik, maka stress yang sama tidak akan memiliki pengaruh yang serupa pada masing-masing individu, dan intensitasnya juga sangat bervariasi (Ridwan Harrianto, 2010).
Hubungan antara masing-masing perubahan patologis seorang individu tidak banyak diketahui secara menditail, tetapi kebanyakan peneliti mengakui bahwa rangsangan psikologis (stresor) termasuk stress akibat pekerjaan meruapakan faktor pemicu yang penting untuk timbulnya suatu penyakit tertentu, seperti jantung iskemik, hipertensi esensial dll.
Peranan faktor psikologis pun menjadi jelas setelah terdapat penelitian lain membuktikan adanya beberapa stresor psikologis yang bermakna sebagai penyebab terjadinya penyakit penyumbatan pembuluh jantung, seperti :
1.    Perubahan jenis pekerjaan
2.    Perubahan besar-besaran pada jadwal kerja
3.    Perubahan tingkat tanggung jawab
4.    Ketidaksesuaian dengan atasan
5.    Ketidaksesuaian dengan teman-teman sekerja

Ø  Stresor Psikologis
Pekerjaan sendiri tidak selalu sebagai satu-satunya sumber penyebab gangguan psikologis, tetapi dapat mempengaruhi status kerentanan individu terhadap kegagalan tertentu dilingkungan pekerjaan yang penuh dengan stresor fisik, emosional, dan mental. Stresor fisik ditempat kerja, seperti bising, penerangan yang kurang memadai, temperatur ruang yang terlalu tinggi,serta bahaya-bahaya fisik lainnya (Ridwan Harrianto, 2010).
Bahaya kerja kimiawi, misalnya debu kerja yang berlebihan, atau bahaya kerja ergonomis, seperti meja kerja yang terlalu tinggi atau rendah, jangkauan yang jauh, bekerja dengan posisi jangggal, dll. Stresor mental atau emosional, dapat berupa kondisi yang tidak menyenangkan, atau bahkan kodisi yang menyenangkan, misalnya suatu promosi dapat mengakibatkan timbulnya stres akibat perubahan posisi (Ridwan Harrianto, 2010).
Masalah-masalah dalam pekerjaan lainnya, seperti pindah bagian, menganggur, dan pensiun sering kali juga menimbulkan kerentanan untuk timbulnya gangguan-gangguan psikologis. Kondisi-kondisi lainnya, seperti terlalu banyak tugas, atau sebaliknya tidak diberi tugas, tidak memiliki kekuasaan untuk melaksanakan tugas, atau atasan yang tidak menyokong dalam pelaksanaan tugas juga menjadi sumber konflik ditempat kerja (Ridwan Harrianto, 2010).
Stresor bersifat progesif. Respon individu dalammenghadapi stresor pun bergantung pada potensi pemahaman tentang nilai-nilai pemecahan masalah, pengalaman, dan daya penyesuaian dirinya. Suatu stresor tunggal dapat menjadi majemuk jika terjadi kegagalan elemen dari sistem penyokong emosi, misalnya jika mobil mogok dijalan pada saat menuju tempat rapat (Ridwan Harrianto, 2010).

Ø  Tahapan Reaksi Tubuh
Dalam menghadapi stressor, manusia mengalami tiga tahapan reaksi tubuh, yaitu reaksi alarm, tahap kebal, dan tahap kelelahan (Ridwan Harrianto, 2010).

Ø  Reaksi alarm (tanda bahaya)
Reaksi merupakan respon yang datang dengan cepat ketika manusia menghadapi suatu tantangan atau ancaman. Pada tahap ini, tubuh belum dapat beradaptasi terhadap pajanan ancaman bahaya (Harianto, 2010).
Terjadi mobilisasi dari sistem saraf otonom yang mencetuskan respon stres dalam bentuk respons perlawanan (fight) atau respons menhindar (flight) (Ridwan Harrianto, 2010).
Bermacam-macam sistem tubuh turut mengoordianasi kesiapsiagaan untuk bereaksi, mempengaruhi kejiwaan (sistem limbik), pengaturan sistem kardiovasikuler, pernapasan, ketegangan otot, dan aktivitas motorik yang halus (Ridwan Harrianto, 2010).

Ø  Tahap kebal (resisten)
Reaksi alarm tidak dapat dijaga untuk jangka waktu yang tidak terbatas. Pajanan yang berkepanjangan terhadap stresor akan menyebabkan individu menjadi kebal. Pada tahap ini sesungguhnya tubuh sudah dapat beradaptasi, ketika individu mengembangkan suatu strategi perjuangan untuk bertahan hidup dan membina daya perlawanan justru untuk merendam respons stresor yang telah dimulai pada tahap sebelumnya (Ridwan Harrianto, 2010). 
Mekanisme penanggulangan ini ternyata dapat menguntungkan dan dapat pula merugikan bagi perkembangan mental individu. Kenyataannya, individu cenderung untuk lebih baik dalam melaksanakan penanggulangan dengan cara yang cepat dari pada cara yang lebih lama dan mmencoba melarikan diri dari kondisi yang kurang menyenangkan. Sayangnya, cara penanggualangan yang cepat, walaupun paling mudah, biasanya tidak memedai karena dengan cara ini biasanya akan timbul masalah-masalah sekunder pada jangka panjang dalam bentuk menurunnya penampilan diri.
Pada tahap ini, individu sungguh-sungguh membutuhkan pertolongan untuk mengidentifikasi cara-cara penanggulangan yang dapat mendorong dirinya untuk memahami keuntungan dari cara penanggulangan yang lebih lama.
Ø  Tahap Kelelahan
Gejala fisik dari tahap awal kelelahan tampak sebagai perasaan lelah yang berlebihan, lemah, dan tidak memiliki daya. Tanda-tanda non-spesifik lainnya biasanya dalam bentuk pengelihatan kabur, rasa pusing, vertigo, tangan tremor, nyeri otot, palpitasi, napas terasa berat, nyeri dada, sesak napas atau gangguan pernapasan yang lain, gejala gangguan saluran pencernaan seperti rasa kering dimulut, rasa leher tercekik, mual atau muntah, konstipasi yang menahun, diare atau sakit perut yang melilit (Ridwan Harrianto, 2010).
Gejala emosi saat stres pada tahap kelelahan berhubungan dengan sindrom dpresi dan frustasi, manifestasinya dalam bentuk tangisan yang tak terkontrol, perasaan takut mati, tidak berani bicara didepan publik, mudah terkejut, tidak suka berteman atau bertemu keluarga atau menyalurkan hobinya, kurang perhatian pada hal-hal personal seperti olahraga, pakaian, dan makan, pada kasus-kasus yang ekstrem, individu dapat merusak diri atau percobaan bunuh diri, mudah marah, dingin dan kaku pada orang lain, serta diiringi perasaan bersalah yang berlebihan. Serangan panik dan gelisah dapat mengakibatkan kesulitan dalam melaksanakan pekerjaan sehingga akan menambah stres ditempat kerja karena gejala tersebut terlihat oleh teman-teman kerjanya (Ridwan Harrianto, 2010).
Difungsi mental pada tahap kelelahan tampak sebagai gangguan tidur, seperti sulit bangun tidur, bangun tidur terlalu dini yang disertai dengan mimpi buruk, hilangnya daya konsentrasi dan koordinasi. Hal ini mendorong timbulnya gangguan penampilan ditempat kerja dan kemampuan untuk mempertimbangkan suatu masalah, sehingga tidak jarang timbul perilaku negatif dalam memutuskan suatu masalah, sehingga tidak jarang timbul keragu-raguan dalam memutuskan suatu masalah (Ridwan Harrianto, 2010).
Ditempat kerja, tanda-tanda disfungsi mental biasanya lebih mudah tampak dari pada tanda-tanda gangguan fisik karena gejala tersebut berhubungan langsung dengan penampilan kerja dan dapat dirasakan dengan jelas oleh teman sekerja. Hal ini mengakibatkan hilangnya rasa percaya diri dan gangguan kontrol individu sehingga makin mendorong penurunan penampilan dirinya. Penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan pemenang serta obat-obatan yang lain, merokok berlebihan sering kali menjadi solusi yang diambil oleh individu tersebut (Ridwan Harrianto, 2010).

Ø  Stressor dan Hubungannya dengan Spesifikasi Pekerjaan
Stresor sering kali berhubungan langsung dengan sistem tugas, volume pekerjaan, lingkungan kerja, atau sebagai akibat ketidak harmonisan hubungan dengan individu lain ditempat kerja dan faktor-faktor budaya organisasi tempat kerja, beberapa stresor juga berhubungan pada identifikasi peranan seseorang diorganisasi tempat kerja (Ridwan Harrianto, 2010).

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS