RSS

Halaman

JUNK FOOD feat FAST FOOD

Taukah anda dengan Junk Food??
Bagimana dengan Fast Food??
Mungkin anda sedikit asing dengan kedua istilah tersebut, namun sebenarnya anda sangat akrab kedua benda itu, kok bisa???
YA...!!!

JUNK FOOD merupakan makanan yang hanya mengandung sedikit dan bahkan ada yang tidak lagi memiliki kandungan nutrisi gizi di dalamnya, seperti sebutannya yang berasal dari kata JUNK=sampah, FOOD=makanan, bila digabung menjadi makanan sampah. Begitupun dengan FAST FOOD=makanan cepat. Namun disini bukan berarti dalam makna denotasi, itu hanya perumpamaan saja.
Padahal jika kita lihat bahwa makanan yang tergolong sebagai Junk Food adalah makanan yang terlihat bergizi dan memiliki banyak nutrisi, misalnya saja burger!!

Jika kita lihat komposisi dari burger:
1. Burger Bunn (Roti)
2. Lettuce (sejenis selada)
3. Ham, Corned Beef (Daging asap)
4. Mayonaisse/ Cheedar (Produk olahan keju)
5. Tomat
6. Saus
Bila kita pilah satu persatu, makanan-makanan sebagai komposisi itu adalah makanan yang normal bahkan diantaranya adalah sayuran sehat. Namun proses pembuatan burger yang melalui Frying system, dsb.
Itulah yang menyebabkan kandungan senyawa-senyawa penting yang dibutuhkan tubuh (gizi) rusak.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Iritasi Akibat Kosmetik Kadaluarsa


from: Vera Farah Bararah - detikHealth



img
(Foto: healthtrition)
Jakarta, Rata-rata perempuan menyimpan peralatan kosmetika hingga 4 tahun. Padahal kosmetika sama seperti makanan tidak bisa bertahan lama. Jika makanan biasanya memiliki tanggal kadaluarsa yang jelas tidak begitu dengan peralatan kosmetik. Tahu-tahu badan sudah iritasi dan kena infeksi akibat kosmetik kadaluarsa.

Perempuan terkadang tidak memperhatikan kapan dirinya pertama kali menggunakan alat make up tersebut. Padahal itu merupakan salah satu kunci untuk mengetahui sampai kapan make up tersebut bisa digunakan.

Apa yang terjadi jika memakai kosmetik kadaluarsa?

Seperti dikutip dari Dailymail, Kamis (25/2/2010), seiring waktu bakteri dapat masuk ke dalam alat make up yang sudah pernah dipakai atau terbuka. Hal ini bisa menyebabkan bakteri tersebut ditransfer ke wajah yang dapat menimbulkan iritasi atau infeksi.

1. Alat make up yang digunakan di mata seperti maskara, eye liner atau eye shadow yang sudah terlalu lama bisa menjadi tempat berkembang biak bakteri yang dapat menyebabkan sakit mata konjungtivitis dengan gejala kemerahan, gatal dan bengkak.

2. Make up lipstik, lip balm atau lip gloss yang sudah terlalu lama dapat menyebabkan bibir kering, iritasi dan yang paling parah adalah kulit melepuh.

3. Sedangkan untuk kuas kotor yang digunakan dapat menjadi tempat ideal untuk perkembangbiakan mikroorganisme yang dapat menyebabkan herpes, kurap atau impetigo yaitu penyakit menular yang mengakibatkan kulit lecet-lecet.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Debenhams, sekitar 89 persen perempuan tidak tahu mengenai informasi yang terkandung di dalam make upnya, tidak bisa memahami serta tidak pernah membacanya. Sebanyak 68 persen perempuan mengaku mengganti make up jika sudah kehabisan dan tak peduli berapa lama waktu yang diperlukan dan 72 persen perempuan tidak pernah mencuci kuas atau spons make up.

Rekomendasi waktu pengunaan kosmetik adalah:


  1. Maskara selama 6 bulan.
  2. Eye shadow atau blush on selama 24 bulan.
  3. Lipstick dan lip gloss selama 24 bulan.
  4. Eye liner dan lip liner selama 18 bulan.
  5. Parfum 36 bulan sejak pertama kali digunakan.

"Sebaiknya perempuan tidak perlu ragu untuk membuang make up yang sudah melebihi batas waktu, ini penting untuk melindungi dirinya dari berbagai jamur ataupun bakteri yang dapat menginfeksi," ujar Sara Stern, juru bicara Debenhams.

Salah satu ciri yang menandakan alat make up tersebut sudah melebihi batas waktunya berdasarkan bau dan warnanya yang mulai berubah. Bahaya yang bisa ditimbulkan dari penggunaan make up kadaluarsa ini mulai dari gatal, iritasi ringan hingga masalah dermatitis lain yang lebih serius.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kelam

Sahabat Bayangan

Perlahan akhirnya baru aku sadari setelah begitu banyak percikan air yang meloncat ke arah wajahku. Air-air bau yang keluar dari mulut-mulut mereka. Mereka adalah orang-orang hebat, sahabat-sahabatku.....
Setidaknya mereka masih menganggap keberadaanku, meski aku tak layak untuk diperlakukan baik oleh mereka. Ya.... memang itu salahku, aku tidak menyalahkan mereka, karena sebuah kesalahpahaman.

Beberapa tahun aku menjalani kehidupan di dunia kampus ungu, Fakultas Kesehatan Masyarakat. Hiruk-pikuk yang naik-turun, pasang-surut, kembang-kempis. Awalnya terasa hangat saat aku pertama menginjakkan kaki di kampus ini.
Memang ini pilihanku, tapi kesempatan mendapatkan perlakuan hangat dari teman-teman adalah anugerah untukku. Teman-teman yang sangat baik, lemah lembut dan penuh kasih sayang, itu yang aku rasakan saat itu. Perasaan ini benar-benar berbeda dengan adaptasiku saat pertama bertemu dengan teman-teman sekolahku dulu. Dan itu benar-benar berubah dengan suasana saat ini. Hari ini adalah puncak dari luka yang tergores dari beberapa penghianatan dan ketidaksangkaan terhadap sahabat-sahabatku yang dulu telah hilang, dan kuanggap mati, biarkan aku flashback!
Aku adalah anak perempuan dari keluarga yang termasuk berada di desaku. Aku berasal dari desa yang bisa dibilang sudah agak modern, namun masih kental dengan persoalan-persoalan yang memang cenderung hanya dirasakan oleh orang desa. Saat aku pertama masuk kuliah dulu, orang tuaku sangat bahagia. Jika aku ingat itu, aku akan tersenyum dengan haru dan setengah perih.
Awal aku masuk ke kampus, banyak perasaan yang terus menjadi bayangan-bayangan dengan terus berlarian didalam isi kepalaku, “Apakah aku akan diterima oleh teman-temanku?”. “Apakah aku bisa mengimbangi orang-orang yang akan menjadi relasiku?”. Begitu bayak pertanyaan-pertanyaan tidak jelas. Sampai pada akhirnya aku bertemu dengan mereka dalam satu ruangan, itu adalah awal aku bertemu dengan orang-orang itu.
Sungguh kejutan, pertanyaan itu justru langsung melebur. Orang-orang yang selama ini aku takuti justru mereka dengan lapang enerimaku, dengan hangat melambaikan tangan untukku, aku benar-benar merasa beruntung memiliki mereka.
Tahun pertama sudah aku jalani, meski beberapa hal tidak aku inginkan, misalnya adalah IP-ku kurang bagus. Tetapi karena motivasi dan dukungan dari teman-temanku, aku memiliki urat yang kuat untuk menyangga kelemahanku. Mereka benar-benar hebat!
Tahun kedua, sedikit demi sedikit teman-temanku mulai terbuka bahkan dengan hal yang pribadi sekalipun. Aku benar-benar memiliki keluarga, dengan mereka aku tahu banyak hal dan memilki segalanya. Namun semua itu perlahan terkikis dengan bayaknya persoalan-persoalan yang sangat meyakitkan bagiku.
Aku mulai peka dengan adaptasi lingkunganku, akupun juga mulai merasakan bahkan sekecilpun masalah yang terjadi diantara orang-orang disekitarku. Sahabat yang pasang surut bersikap padaku, akupun sebenarnya sudah merasakan hal itu, tapi aku mohon pada hatiku sendiri untuk tidak beranggapan bahwa “Sahabatku tidak seperti itu!”.
Kesalahanku adalah kini aku mulai peka dan aku mulai jahat karena terlalu memikirkannya. Satu per satu watak-watak baik mulai aku rasakan dengan penuh, perlahan tapi sangat menyakitkan. Hati-hati sekali aku memikirkan dan menyambungkannya seperti puzzle, dan bayak kesimpulan yang aku dapatkan. Aku mulai merasa cerdas, tapi aku bodoh!
Tersenyum, tertawa, dan tutur kata lembut, semua itu ternyata hanyalah bayangan. Tidak ada teman dan tidak ada kawan, yang ada hanya bayangan. Bayangan itu hanya tahu bagaimana cara berjalan lurus, bagaimana menghempaskan lawan dan kawan, aku hanya bisa berkata “Astagfirloh.....”.
“Itu salahmu!”, “Kamu tahu apa??”, “Kamu gak bisa apa-apa!”, “Kamu cuma bikin pusing!”, Terimakasih telah bayak memperhatikanku. Sahabatku.... aku anggap kalian sebagai bayangan yang sebentar-sebebtar berjalan disekitarku dan sewaktu-waktu akan melukaiku, aku sudah terlanjur sakit dengan semua perkataan dan pikiran-pikiran prediksi kalian yang menurut kalian benar dan aku yang salah. Aku akui kalian memang lebih berderajat dariku yang hanya orang desa yang masih mencoba meronta mencari jalan jatidiri untuk merubah nasib. Terimakasih atas segala ajaran kalian yang membuatku belajar bahwa hidup itu memang kejam. Tapi sesuatu yang harus kalian tahu bahwa “Aku punya Allah...”, dia yang membalas setiap kekejaman dari mulut-mulut busa kalian, terimakasih para sahabat bayanganku, terimakasih banyak, aku akan terus belajar dari perlakuanmu, agar aku dapat bertahan hidup sampai aku nanti akan melihat bagaimana kalian sudah lelah dengan hidup kalian.
Aku sangat menyayangi kalian sebagai manusia, tapi kalian perlahan meninggalkanku, bukan aku yang menhianati kalain, tapi kalian yang mencoba menipu wajah kalian sendiri terhadapku. Aku tidak menginginkan kita bisa kembali seperti dulu, aku tahu sebenarnya ada banyak hal yang aku miliki yang menurutku tidak pantas aku miliki, karena aku terlalu banyak memiliki kekurangan, tapi aku bahagia memiliki hidup, meski keluargaku juga sama seperti kalian, akupun juga bersyukur memiliki nafas yang dapat mengalirkan kehidupan diantara darah dan dagingku.
Semuanya hanya palsu, yang asli hanya aku dan Tuhanku. Aku memang munafik dengan kenyataan itu, tapi aku hanya yakin bahwa memang Tuhanku hanya mengujiku melalui kalian. Terimakasih banyak kalian telah menjadi bayangan yang selalu menghantuiku dan menjadi boneka atas Tuhanku......
Keputusasaanku suatu saat akan menjadi pengalaman terbaik untuk kalian, sampai kalian menutup mata kalian dari kehidupan fana ini......

Kim Sassyfarahdila,

(catatan ini aku sampaikan untuk sahabat-sahabatku yang aku sayangi, akan menjadi cerita diantara kita jika sampai nanti kita masih diberi kesempatan bertemu kembali) 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS